“Apa yang didengar, dilihat dan dirasakan adalah Pendidikan”
Itulah hakikat bagaimana seorang pelajar dapat menyerap ilmu dengan salah satu dari tiga metode diatas, jika mampu menerapkan tiga metode diatas dalam proses pendidikan maka siswa tentu dapat lebih optimal menutut ilmu yang barokah apalagi pendidikan yang memiliki nilai nilai islam didalamnya.
Asrama Adzkia adzkia memiliki tujuan menjadikan lingkungan siswa asrama yang berorientasi pada karakter siswa/i berakhlakul karimah. Sudah menjadi sunnatullah bahwa lingkungan yang baik menjadikan output siswa yang baik pula, selain siswa/i menjadikan asrama sebagai tempat tinggal untuk dididik mandiri dan jauh dari orang tua, mereka juga mendapatkan binaan daripada wali asrama yang diamanahkan sebagai sosok yang menggantikan orang tua setiap siswa/i di asrama.
Ada begitu banyak referensi ilmu dan sunnah nabi yang bisa dicari dan didapatkan baik dari kitab-kitab para imam salafussalih, sahabat dan ulama. Termasuk salah satunya yakni Kitab Riyadussalihin karya Imam Nawawi.
Asrama membiasakan pembacaan kita riyadussalihin ini bagi siswa/i asrama sekali dalam sehari di salah satu waktu solat fardu dengan cara wali asrama akan menunjuk salah satu siswa/i untuk membacakan kitab tersebut yang berisikan tentang hadis hadis Nabi dikuatkan dengan ayat ayat Al-quran untuk kemudian didengarkan oleh para jamaah siswa/i lainnya. Dengan menerapkan salah satu dari metode pendidikan yakni mendengar siswa/i dapat memperoleh cakrawala berfikir dan wawasan yang luas mengenai ilmu agama dan sunnah Nabi.
Harapannya bagi siswa dengan kegiatan pembacaan Riyadusalihin satu ayat setiap hari memberikan dampak positif, ilmu pengetahuan dan amalan amalan yang biasa dilakukan nabi agar dikemudian hari bisa dipraktekkan oleh siswa/i asrama dalam berkehidupan sehari-hari.
Semoga ikhtiar tujuan asrama membina menuju siswa/i yang berakhlak karimah dilingkungan asrama dapat didorong yakni salah satunya dengan membacakan kitab Riyadussolihin satu ayat setiap hari.
Wallahu a’lamu bissawab